Akhbar Sham melaporkan bahwa Abu Khurayra Al-Kazakh, Abu Ahmad Al-Tajik dan Ismail Al-Dagestan telah syahid, in syaa Allah, di Suriah, namun tanggal tepat gugurnya mereka tidak diungkapkan. Ketiganya dikabarkan berjuang bersama Jaish Muhajirin wal Anshar; Abu Ahmad Al-Tajik bertempur di Brigade Imarah Kaukasus.Berita syahidnya (insya Allah) Abu Khurayra datang bersamaan dengan kabar syahidnya (semoga) dua Mujahidin lainnya yang berasal dari Tajikistan dan Dagestan. Mereka dilaporkan gugur baru-baru ini saat ambil bagian dalam jihad di Suriah, demikian menurut Akhbar Sham, sebuah situs web berbahasa Rusia yang mendukung Jaish Al-Muhajirin wal Anshar, kelompok Mujahidin asing yang dipimpin oleh komandan dari Kaukasus.
Di antara ketiga Mujahidin tersebut, Abu Khurayra adalah mujjahid yang termuda. Kavkaz Center melaporkan bahwa dia baru berusia sekitar 19 tahun.
Sejak hari pertama berjihad, dia sudah terlihat (nyaman) seperti berada di rumah sendiri di tengah-tengah kelompok jihadnya.
Dia adalah salah satu dari Mujahidin yang, selain masih muda, juga memiliki kharisma.
Ceria, cerdas, dia suka ria bergabung dalam percakapan rekan-rekan Mujahidinnya, dalam diskusi-diskusi, tapi tetap lembut dan santun, tanpa melelahkan dirinya sendiri atau teman-temannya.
Salah seorang Mujahid yang lebih senior sedikit usil menggodanya:
“Bukan,” jawabnya sambil tersenyum. “Namaku Abu Khurayra.”
Itu saja yang bisa diketahui tentang dia. Sebuah perjalanan hidup yang cukup singkat, namun Mujahid muda ini meninggalkan jejak yang begitu benderang di hati rekan-rekan seperjuangannya, selamanya.